Skip to main content

Cara Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Cara Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Setelah pengertian ASI kita ketahui, kemudian beranjak pada pengertian MP-ASI sampai ahirnya mengetahui Tujuan Pemberian, Jenis, dan Macam-Macam Makanan Pendamping ASI. Adapun Syarat-syarat Pemberian Makanan Pendamping ASI, kemudian Awal Memulai Makanan Pendamping ASI pun telah saya sampaikan pada kesempatan sebelumnya. Kali ini bisa anda simak bagaimana cara pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu yang terdiri dari beberapa poin seperti berikut di bawah ini.

Cara Pemberian MP-ASI

1. Setelah Bayi Berusia 6 Bulan

Perkenalkan ke makanan yang padat atau di cincang halus atau makanan bertekstur semi cair, seperti :

Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang di encerkan pakai air atau susu. Kenalkan juga bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya di buat sendiri dari tepung beras yang di campur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning.

Mulai pemberian sayuran yang di jus, kemudian buah yang dihaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang disarankan yaitu; zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk.

Cara Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Pemberian ASI atau susu formula sebaiknya si selang seling waktu makan utamanya. Untuk kebutuhan susu atau cairan di hitung dari kebutuhan cair per usia dan berat badan bayi. Kebutuhan cairan pada usia bayi trimester pertama sekitar 150cc/hari/berat badan.

Trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hari dan trimester ketiga 110 cc/kg BB/hari. Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar 110 cc x 10 kg = 1.100 cc.

2. Pemberian MP-ASI Pada Bayi Usia 6 Sampai 9 Bulan

Perkenalkan dengan tekstur yang lebih besar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus dilaluinya. Jika tidak nanti bayi akan malas mengunyah.

a. Penyerapan vitamin A dan zat gizi lain Pemberian ASI di teruskan.

b. Pada umur 6 bulan alat cerna sudah lebih berfungsi, oleh karena itu bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 kali sehari.

c. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi di tambah sedikit demi sedikit dengan sumber lemak, yaitu santan atau minyak kelapa atau margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, memberikan rasa enak juga mempertinggi yang larut dalam lemak.

Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang. Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring.

Jenis sayuran dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah, timun suri, peach.

Bisa juga di tambahkan ayam, sapi, hati ayam atau sapi, tahu, tempe. Mulai usia 9 bulan mulai dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup.

3. Pemberian Makanan Bayi Umur 9 Sampai 12 Bulan.

a. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus di atur secara berangsur mendekati makanan keluarga.

b. Berikan makanan selingan satu kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur bubur kacang hijau dan buah. Usahakan makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.

c. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam makanan. Campurkanlah kedalam makanan lembek sebagai lauk pauk dan sayuran secara bergantian. Pengenalan berbagai bahan makanan sejak dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat di kemudian hari.

4. Pemberian Makanan Bayi Umur 12 sampai 24 bulan

a. Pemberian ASI diteruskan.

b. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya tiga kali sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Selain itu tetap berikan makanan selingan dua kali sehari.

c. Variasi makanan di perhatikan dengan menggunakan padanan bahan makanan, misalnya nasi di ganti tahu, tempe, kacang hijau, telur atau ikan. Bayam dapat diganti dengan daun kangkung, wortel dan tomat. Bubur susu dapat diganti dengan bubur kacang hijau, bubur sumsum dan biscuit.

d. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.

Pada usia lebih dari satu tahun, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga. Ketika bayi sudah siap menerima MPASI, biasanya ia akan memberikan tanda-tanda, diantaranya:
  1. Kekuatan kepala ia sudah bisa menahan kepalanya dalam posisi tegak dengan stabil.
  2. Untuk bisa menyimpan makanan dalam mulutnya untuk kemudian ditelan, bayi harus mulai berhenti menggunakan lidahnya untuk mendorong makanan keluar dari mulutnya.
  3. Duduk dengan baik sambil bersandar untuk bisa menelan dengan baik, tentu saja bayi harus sudah bisa duduk dengan tegak, walaupun dengan bersandar.
  4. Pada sebagian bayi, seringkali mereka akan terlihat "kelaparan", walaupun sudah 8-10 minum ASI/Sufor dalam sehari.
  5. Mulai tertarik dengan makanan anda.
-->